Minggu, 14 April 2013

Yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Power Bank

Untuk mengantisipasi baterai gadget drop tiba-tiba di saat yang tidak diinginkan, power bank merupakan salah satu wujud antisipasinya. Tapi, apakah power bank memang bersahabat dengan gadget atau justru malah bisa membuat baterai gadget cepat rusak?



Apa sih yang saat ini banyak dicari orang setiap kali mampir ke kafe atau restoran? Yup, stop kontak atau yang biasa dikenal dengan istilah ‘colokan listrik’ bagi orang awam, merupakan barang buruan yang paling dicari di berbagai tempat. Ketergantungan kita pada gadget membuat kita seolah tidak bisa hidup dan beraktivitas saat gadget kehabisan tenaga.

Nah, untuk menghindari gadget mati di tengah keadaan yang tidak diinginkan dan tidak bisa menemukan stop kontak untuk mengisi daya, power bank menjadi solusi untuk sebagian orang yang memang cukup aktif menggunakan gadget. Bukan hanya mereka yang bekerja aktif dengan gadget yang kalang kabut saat perangkat teknologi canggih kehabisan daya, tapi para gamers dan orang yang aktif berhubungan dengan dunia maya pun akan sama paniknya saat gadget habis daya. Apakah power bank memang menjadi solusi atas masalah tersebut?

“Untuk menghadapi masalah habis daya, sebaiknya kita memang punya baterai cadangan. Menurut saya itu adalah solusi terbaik walaupun sebenarnya tidak masalah juga jika kamu menggunakan power bank. Power bank tidak akan merusak gadget namun karena ketegangan dalam power bank berbeda dengan pada sumber listrik biasanya, bukan tidak mungkin power bank malah bisa membuat baterai bocor,” Robby, Web Developer Webaxis, berbagi tips.

Apakah berarti power bank dengan daya 5.000 mAh sanggup 5 kali mengisi daya baterai handpohone yang hanya sebesar 1.000 mAh ya? Mohammad Ariansyah Studio Manager Octocomm Asia membocorkan hitung-hitungan yang terdapat pada sebuah power bank. “Secara matematis memang begitu. Namun, praktiknya tidak demikian karena kita wajib memperhitungkan konversi tegangan dan tenaga yang hilang (loss power) selama proses charging. Tegangan power bank biasanya 3,7 volt, sedangkan untuk men-charge baterai diperlukan tegangan 5 volt. Untuk sekadar memperkirakan kemampuan nyata power bank, kalikan kapasitasnya dengan 0,6. Misalnya, sebuah power bank 5.000 mAh maka kira-kira mampu memberikan suntikan tenaga sebesar 5.000 x 0,6 = 3.000 mAh ke gadget kamu,” ujar Ari.

Sama seperti gadget lainnya, power bank pun terdiri atas berbagai merk. Namun, lagi-lagi tidak semua orang awam pernah mendengar atau bahkan mengetahui tentang merk power bank seperti mereka memiliki pengetahuan terhadap merk handphone. Ari pun angkat bicara soal ini.

“Ada berbagai hal yang menentukan harga power bank, mulai dari nilai merk, volume, persentase keuntungan, sampai kejujuran. Tentu power bank dengan merk yang lebih terkenal akan dijual dengan harga lebih tinggi dari power bank dengan yang tidak pernah didengar sebelumnya. Dan yang paling penting adalah masalah kejujuran si penjual. Power bank tertentu bisa dijual sangat murah karena produsen atau vendornya berdusta. Kapasitasnya tertulis 5.600 mAh, contohnya, padahal kalau dibongkar ternyata 4.400 mAh saja. Tapi, tentu kita tidak akan bisa mengetahui sampai kita benar-benar membelinya,” Ari menjelaskan.

So, jika memang kamu termasuk orang yang tidak bisa lepas dari gadget, membeli baterai cadangan akan lebih baik sebagai tindakan antisipasi gadget kehabisan daya. Namun, jika baterai cadangan juga tidak bisa meng-cover kebutuhan daya gadget-mu, power bank pun bisa menjadi solusi terakhir. Tapi, selagi kamu masih bisa menemukan sumber listrik stabil, isilah daya gadget-mu dengan menggunakan charger yang seharusnya.

Sumber: Fimela

0 komentar:

Posting Komentar

comment like a human,